SemutAspal

Artikel Viral: Belajar Menulis Artikel Populer

SEO sudah mati.

Inilah kekalahan terbesar SEO.

#Yawn

Bagaimana reaksimu jika itu benar-benar terjadi dan beralih ke produksi artikel viral saja?

Artikel viral
Artikel viral

Masihkah kita akan berpikir bahwa artikel viral tidak penting? Jelas tidak. Sekarang saja, kita sudah perlu membuat artikel viral untuk terus menciptakan kenaikan traffic. Tapi, banyak di antara kita yang tidak tau bagaimana cara membuat artikel viral.

Apakah kita terlalu sering dijejali konten-konten viral dari blog lain, sehingga kita tidak bisa membuat artikel viral? Atau sudah terlalu sering termakan oleh HOAX? Tentu tidak. Kita sekarang hanyalah sedang membeku. Kita belum punya ide dan kemampuan.

Untuk itulah saya hadir di sini membantumu membuat artikel viral, milikmu, kepunyaanmu, sebuah artikel viral yang hebat dan mengguncang. Namun sebelum kita membuat artikel viral ini, kita harus tau terlebih dahulu apa saja ciri-cirinya.

Ciri-Ciri Konten Viral

Ada beberapa ciri-ciri yang dapat kita cari tau untuk melihat sebuah konten itu viral atau tidak. Baik cara manual atau tidak manual, saya akan memberitahukannya kepadamu.

1. Banyak yang Share, Like, dan Komentar

Jika konten itu viral, sudah pasti mendapatkan like dan share yang banyak. Namanya aja artikel viral. Ini adalah indikator termudah yang paling terlihat ketika melihat sebuah halaman website. Ada alat penghitung sharenya.

Selain share ke media sosial, banyaknya komentar entah itu positif atau negatif juga memberikan tanda bahwa konten itu viral.

2. Direferensikan

Jika mereka tidak share atau like artikel, mungkin mereka mereferensikannya kepada orang lain, yang merasa perlu tau artikel itu. Mereka yang mereferensikan itu bisa melalui status, tweet, komentar yang mereka buat sendiri.

3. Dikutip

Ya, banyaknya orang yang mengutip dari konten di suatu situs menandakan konten yang dikutip itu viral. Kita ambil saja situs populer, Moz.

Bagi yang belum tau, Moz adalah situs besar di dunia online marketing, situs ini memberikan beberapa layanan yang dapat digunakan oleh praktisi SEO.

Selain alat-alat untuk SEO, situs ini juga menerbitkan konten-konten di blognya. Banyak diantara konten itu adalah studi kasus.

Oleh karena itu, banyak blogger dengan niche Internet marketing mengutip gambar atau teks dari Moz untuk memperkuat statement dan argumentasinya.

4. Membahas Sesuatu yang Baru

Konten yang viral adalah konten yang membahas tentang sesuatu yang baru. Contoh: Kamu punya artikel dengan topik bahasan membuat kerajinan dari kayu bekas. Nah, satu-satunya tempat untuk menemukan hal itu hanyalah di blogmu.

Jikalaupun ada yang sudah membahas topik itu, mereka tidak selengkap, sedetail, dan semenarik di blogmu. Untuk itu artikel viral mau tidak mau harus diketik sendiri.

5. Konten Itu Melawan Arus

Jika ingin membuat konten yang super viral, kamu harus berani melawan arus. Jika berani melawan arus maka harus punya data yang valid, bisa dipercaya, dan bisa dibuktikan kebenarannya.

Ketika yang lain membuat konten tentang betapa pentingnya banyak minum air putih, kita membuat konten berjudul betapa bahayanya banyak minum air putih.

6. Berpihak

Sebuah konten viral mau tidak mau harus memihak salah satu golongan. Seperti halnya di dunia ini, Ada baik ada jahat, ada yang jujur ada yang tidak jujur. Konten viral itu harus memihak salah satu sisi agar efek dentumannya besar.

Di satu sisi ada yang akan membela, di sisi yang lain melawan. Jadi, jika membuat sebuah kontenmu harus tau siapa yang kamu bela dan siapa yang kamu lawan. Jika tidak ada yang membela, berarti kamu sudah melakukan kesalahan.

Kenapa kok bisa begitu?

Ingat poin 5 tadi. Jika tidak mempunyai bukti yang kuat, kamu akan dilawan habis-habisan oleh semua orang. Tapi jika punya bukti yang kuat, walau kamu dilawan habis-habisan maka ada yang rela membelamu.

7. Membangkitkan Emosi Pembaca

Konten viral ini mampu membuat pembaca selalu kepo, ingin membaca lebih dalam dan dalam lagi. Dan ketika sampai di akhir konten, pembaca dapat merasakan emosi timbul dari dalam dirinya, misalnya:

  • Awe (kagum)
  • Anger (marah)
  • Axiety (cemas)
  • Fear (takut)
  • Joy (bahagia)
  • Lust (menjadi berminat)
  • Surprise (terkejut)

Jika ada seseorang yang berhasil membuatu merasakan satu atau beberapa emosi di atas melalui kontennya, mereka berhasil membuat konten viral.

Proses Membuat Konten Viral

Nah, setelah tau prinsip dan ciri-ciri konten yang viral pasti tau harus bagaimana setelah ini. Namun jika belum jelas harus bagaimana, simaklah ulasan ini.

1. Carilah Ide yang Berbeda

Sebelum membuat konten yang viral tentu saja kamu harus punya ide terlebih dulu. Kamu bisa mencoba cara mencari ide yang telah saya tuliskan atau cara mencari artikel viral lainnya.

Yang penting kamu sudah punya pondasi yang kokoh mau membuat jenis konten apa dan seperti apa. Ide ini menentukan kepada siapa konten ini nanti akan dibagikan.

Mengingat betapa pentingnya sebuah ide, kamu tidak boleh sembarangan menentukan ide konten viral. Jika ingin membuat konten viral angkatlah sesuatu yang baru, yang memang benar-benar dibutuhkan jawabannya.

Jangan ambil topik yang sudah banyak diketahui orang lain. Jika terpaksa membuat konten yang sudah diketahui banyak orang, kontenmu harus menjadi jawaban terakhir di topik itu.

Contoh konten yang bagi beberapa orang sudah biasa-biasa aja antara lain fakta tentang atlantis, fakta kalau Indonesia sudah pindah ibukota negara 4 kali, fakta kalau di Amerika juga pernah perang sipil.

2. Buatlah Judul Konten

Pedoman membuat judul sudah saya tuliskan di panduan ini. Namun jika tidak mau membukanya akan saya buka salah satu rahasianya yaitu topik dan judul itu berbeda. Sebagai contoh:

  1. 10 Superhero Tercepat di Marvel -> Bukan judul
  2. Ketahuilah! 10 Superhero Tercepat di Marvel, Pesawat Jet pun Kalah -> Ini baru judul

Kita bayangkan, 2 kalimat di atas diangkat menjadi judul. Walaupun sebenarnya yang nomor 1 itu cuma topik yang dijadikan judul dan yang nomor 2 adalah judul yang benar-benar judul. Manakah yang membuat orang lebih tertarik?

Benar. Nomor 2 membuat orang lebih tertarik karena di judul ke-2 dapat memainkan emosi pembaca.

P.S: Jika topikmu itu jarang atau bahkan belum diketahui orang lain, kamu perlu membuat judul yang lebih umum dan spesifik. Maksudnya, buat serangkaian judul yang menyatakan sebuah hal yang sudah umum lalu sebuah hal yang baru (spesifik) itu.

Contoh: [New] Candi Termegah di Dunia, Borobudur, atau Surga di Bawah Laut, Bunaken.

3. Buat Konten Viral

Buatlah konten viral itu sekarang. Dimulai dari membuat kerangkanya. Karena jika tidak berkerangka, kontenmu akan melebar kesana-sini. Setelah ada kerangka, kembangkan kerangka konten itu; tulislah konten baru itu dengan jarimu.

Tulislah dengan hatimu supaya bisa menimbulkan efek yang sama pada pembaca, supaya mereka merasakan emosi-emosi seperti,

  • Awe (kagum)
  • Anger (marah)
  • Axiety (cemas)
  • Fear (takut)
  • Joy (bahagia)
  • Lust (menjadi berminat)
  • Surprise (terkejut)

Ketika kamu menulis dengan melibatkan hati, jangan tahan apa yang dirasakan hati itu. Ketika idemu itu adalah sesuatu yang membuat kagum (awe), jangan tahan tanganmu untuk menuliskan kata WOW.

Atau jika idemu itu adalah sesuatu yang bisa membuat marah, jangan tahan jari-jari tanganmu untuk mengetikkan kalimat keras. Bangkitkan emosi pembaca itu melalui susunan kata-katamu sehingga mereka rela membagikan kontenmu ke media mereka.

Tips Isi Artikel Viral

a. Utamakan membuat konten list

Kamu akan lebih mudah membuat sebuah konten menjadi viral jika konten itu adalah konten list, atau konten yang memuat daftar tentang sebuah hal yang baru. Contoh: 10 Pantai Indah di Gunung Kidul yang Tersembunyi di Balik Rimbunnya Hutan

b. Tambahkan data-data yang mendukung

Ketika membuat konten tentang suatu hal yang baru, kamu perlu membuktikannya dengan data-data yang bisa dipercaya seperti gambar atau video.

Jangan hanya menjejali pembaca yang penuh dengan teks dari awal sampai akhir tanpa sebuah bukti. Itu akan membuat pembaca tidak percaya kepadamu.

Ketahuilah, konten yang memiliki gambar atau video yang menarik lebih berpotensi untuk dishare ke media sosial. Kalau bisa, buatlah konten berupa infograpic

c. Perhatikan panjang konten

Buatlah konten yang lengkap, tidak ada yang menggantung. Untuk beberapa niche, buatlah konten yang mengandung 1000 kata, kalau bisa 2000+ kata.

Hmm. Jadi konten harus panjang ya mas?

Sebenarnya tidak. Tapi biasanya konten panjang itu lengkap, jadi ada baiknya kamu membuat konten yang panjang. Jelaskan apa yang perlu dijelaskan dan jangan jelaskan apa yang tidak perlu dijelaskan, jangan egois menyembunyikan fakta yang sebenarnya.

Sebagai contoh, judul kontennya adalah 12 Negara di Dunia yang Memiliki Pertahanan Paling Tangguh.

Kamu jangan cuma menjelaskan profil negaranya atau bahkan jangan menjelaskannya sama sekali karena itu tidak penting bagi mereka. Entah mereka sudah tau atau belum tau, tapi itu tidak penting bagi mereka.

Mereka datang ke konten itu untuk menjawab rasa penasaran mereka yang kurang lebih begini bunyinya, “12 negara itu mana saja ya? Emang mereka punya apa saja kok bisa dibilang paling tangguh pertahanannya.

P.S: jika tidak yakin bisa membuat konten viral sendiri, olah konten viral orang lain caranya sudah saya jelaskan di postingan cara konten kompetitor.

Cara Membuat Konten menjadi Viral

Ketika sudah punya bahan berupa konten yang siap untuk di-viral-kan sekarang waktunya untuk promosi besar-besaran. Supaya konten itu bukanlah omongan belaka. Caranya bagaimana.

1. Bagikan ke Sosial Media

Setelah mempublikasikan konten itu, secepat mungkin bagikan ke media sosial. Kamu bisa membagikan ke Facebook, X, LinkedIn, Pinterest, forum, atau media-media di Internet.

Apakah cuma sekali saja membagikan konten itu?

Tidak. Kamu harus melakukannya secara berkala agar kontenmu benar-benar viral. Pembagian secara berkala ini harus pada waktu yang tepat. Karena jika tidak, postinganmu di media sosial akan tenggelam dengan postingan orang lain.

Jika begitu, kamu tidak mendapat pengunjung baru dan kontenmu tidak jadi viral. Jadi kamu harus pantau media sosial pada hari yang tepat, agar tingkat share tinggi juga. Dengan tingkat share yang tinggi traffic blogmu juga berpotensi tinggi.

2. Bagikan ke Influencer

Setelah membuat konten yang berpotensi viral, jangan lupa untuk membagikannya pada influencer. Caranya bagaimana? Kirim pesan pribadi kepada dia. Ketika kontenmu disukai oleh mereka bukan tidak mungkin akan dibagikan juga pada pengikutnya.

Ingat: Kalau kontenmu biasa aja di mata mereka, kamu tidak akan mendapatkan share dari mereka. Jangan marah, jangan putus asa, jangan kecewa paling tidak kamu sudah mendapatkan pelajaran berharga sehabis membuat konten viral itu.

3. Gunakan Iklan

Jalan tercepat untuk viral adalah memakai jasa iklan entah itu X ads, Facebook ads, Google Ads, atau Bing ads. Yang penting kamu memakai iklan. Sebelum menggunakan iklan, kamu perlu meyakinkan diri bahwa konten itu benar-benar bisa viral.

Karena jika tidak, maka blog akan mendapatkan rasio pentalan (bounch rate) yang tinggi dan yang paling menyebalkan adalah menyebabkan kantong dan dompetmu akan lapar.

4. Pancing Pembaca

Caranya kamu membuat sebuah widget share dan tambahkan kalimat Call-to-Action. Letakkan kalimat-kalimat ini sepintar mungkin di dalam konten. Saya sendiri biasanya meletakkan kalimat ini di bagian akhir konten.

Apa harus selalu di akhir? Tidak. Kamu boleh saja meletakkan kalimat Call-to-Action di awal konten selama kalimat itu tidak terlihat aneh. Untuk widget share, silakan pakai Sumo karena mudah dan gratis.


Dapatkan berita terbaru! Ikuti kami di Google News dan dapatkan kabar terupdate langsung di genggaman.

Promo garansi Shopee
Yosua Herbi
Herbi adalah seorang Web Developer asal Jawa Tengah. Pada tahun 2019, dia menyelesaikan program studi D-3 Manajemen Informatika.
Logo SemutAspal